FEB Universitas Terbuka dan PKN STAN Inisiasi PkM Kolaboratif: Dorong Investasi Produktif Dana Idle BUMDesma melalui SDGs Bond

Serang, 16 Mei 2025 — Dalam rangka mendukung tata kelola keuangan desa yang lebih progresif dan berdaya guna, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Terbuka (UT) bersama PKN STAN melalui SDGs Desa Center, memprakarsai kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Kolaboratif dengan tajuk Pendampingan Optimalisasi Dana Idle BUM Desa Bersama UPK LKD Untuk Investasi SDG’s BOND.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula BUMDesma UPK LKD Cikeusal, Kabupaten Serang ini merupakan sinergi lintas institusi yang melibatkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UT, Politeknik Keuangan Negara STAN, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan RI, Bank Rakyat Indonesia Danareksa Sekuritas (BRIDS), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Serang, dan Asosiasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDesma UPK LKD). Peserta yang hadir terdiri dari para pengurus BUMDesma yang memiliki dana mengendap (idle cash) dalam jumlah signifikan, yang hingga saat ini hanya disimpan dalam bentuk tabungan.

Dalam sambutannya, Ibu Dr. Kurnia Endah Riana, S.E., M.Com selaku Wakil Dekan 1 FEB UT menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan keuangan desa:

“Universitas Terbuka sebagai institusi pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh sangat mendukung kolaborasi seperti ini. Kami melihat potensi besar dari BUMDesma dalam mendorong pembangunan berkelanjutan, dan investasi pada instrumen SDGs Bond adalah langkah nyata menuju keuangan desa yang produktif, aman, dan berkontribusi pada pembangunan nasional.”

Sementara itu, Ketua SDGs Desa Center PKN STAN, Dr. Tanda Setiya, S.E., M.E, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata dari model multi-stakeholder engagement dalam pengabdian masyarakat:

“Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci. Dengan menggandeng UT, BRIDS, DJPPR, dan Pemda, kami tidak hanya menghadirkan solusi, tetapi juga membangun kapasitas kelembagaan desa agar siap menjadi bagian dari ekosistem investasi nasional yang inklusif.”

Sesi utama dalam workshop ini mengupas tentang potensi SDGs Bond, yaitu obligasi negara yang diperuntukkan untuk pembiayaan proyek-proyek berkelanjutan. Tim dari DJPPR Kemenkeu dan BRIDS memberikan materi teknis tentang manfaat imbal hasil, skema perpajakan yang lebih ringan, serta profil risiko yang rendah jika dibandingkan dengan produk simpanan konvensional. Hal ini merupakan upaya untuk mendorong transisi dana yang mengendap menjadi  aset produktif.

Diskusi interaktif mencuatkan beragam pertanyaan dari peserta, salah satunya terkait fleksibilitas dalam pencairan investasi jika sewaktu-waktu BUMDesma membutuhkan likuiditas. Menanggapi hal ini, Bapak Antonius selaku perwakilan DJPPR memastikan bahwa sesi pendampingan teknis lanjutan akan dilakukan pada bulan Juni, dengan simulasi penggunaan aplikasi pembelian SDGs Bond secara langsung.

Di akhir acara, tim PkM Kolaboratif menegaskan komitmen pendampingan hingga 4 bulan ke depan, agar BUMDesma yang siap benar-benar mampu merealisasikan investasi ke SDGs Bond. Langkah ini diyakini akan menjadi tonggak sejarah bagi Kabupaten Serang dan menjadi preseden positif bagi daerah lain di Indonesia. PkM Kolaboratif ini bertujuan untuk mewujudkan BUMDesma sebagai agen pembangunan nasional melalui investasi SDG’s Bond yang berkelanjutan.

Dengan semangat kolaboratif dan keberlanjutan, kegiatan ini memperlihatkan peran aktif perguruan tinggi negeri, khususnya FEB UT dan PKN STAN, dalam mendukung transformasi keuangan desa yang berbasis pada prinsip inklusi, transparansi, dan akuntabilitas fiskal.