Perubahan lingkungan akuntansi publik tidak bisa dihindarkan yang menuntut perubahan mendasar terhadap kurikulum pembelajaran akuntansi publik. Keberadaan akuntansi publik dipandang tidak sesuai lagi ditempatkan dalam bingkai akuntansi bisnis mengingat tujuan, karakteristik dan cakupannya yang berbeda.
Sejalan dengan hal tersebut, bertempat di Aula Gedung Utama Lt 3 FEB Universitas Brawijaya Malang pada hari Sabtu 16 Februari 2019, FEB Brawijaya Malang bersama dengan Forum Dosen Akuntansi Publik (FDAP), Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd) dan Association of Public Sector Accounting Educators (APSAE) mengadakan Workshop “Kurikulum Akuntansi Publik Untuk Menghadapi Era Industri 4.0”. Pada kegiatan ini dilaksanakan pemetaan kurikulum dan review kurikulum akuntansi publik disertai dengan penyediaan sejumlah referensi terkait, baik dalam bentuk Rancangan Materi Kuliah (RMK) maupun Buku Materi Pokok (BMP) untuk skala nasional. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 120 peserta yang berasal dari akademisi seluruh perguruan tinggi Indonesia yang berkecimpung di sektor publik.
Workshop ini diawali sambutan oleh Ketua FDAP (Dr. Harnovinsah) dan diikuti pembukaan workshop secara resmi oleh Dekan FEB Brawijaya (Drs Nurkholis, M.Buss., Ak., Ph.D.). Stimulus kegiatan ini, diawali pemaparan materi oleh dosen FEB Brawijaya (Abdul Ghofar, Ph.D) terkait kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) berbasis Outcomes Based Education (OBE), kemudian dilanjutkan pemaparan terkait kurikulum akuntansi publik untuk jenjang pendidikan D-IV, S-1 & S-2 oleh Guru besar UGM (Prof. Indra Bastian, Ph.D) dan sebagai benchmark kurikulum Akuntansi Publik disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka (FE UT) (Dr. Ali Muktiyanto) didampingi oleh Ketua Program Studi S1- Akuntansi Keuangan Publik Universitas Terbuka (PS S1 AKP UT) (Noorina Hartati, MSc), karena PS S1 AKP UT merupakan pelopor pendidikan S1 Akuntansi Publik di Indonesia.
Pada kegiatan ini, FE UT secara luas melakukan sharing knowledge terhadap para dosen yang tergabung dalam FDAP dan APSAE terkait cara pembelajaran, pengembangan kurikulum dan pengembangan bahan ajar KKNI berbasis OBE yang telah dilakukan oleh PS S1 AKP UT. Hal ini terlebih dikarenakan mayoritas mahasiswa UT adalah mahasiswa yang telah bekerja dan akan bekerja di organisasi publik, sehingga diharapkan dapat semakin meningkatkan kompetensi dan memberikan pengalaman praktik melalui mata kuliah laboratoriumnya.
Para peserta sangat mengapresiasi reanalisis kurikulum yang telah di lakukan oleh PS S1 AKP UT untuk kurikulum di tahun 2020. Kegiatan workshop pengembangan kurikulum Akuntansi Publik ini diharapkan bisa menjadi acuan kurikulum dan bahan ajar secara nasional bagi Program Studi Akuntansi Publik lainnya. FE UT juga menawarkan enam jenis kerjasama kepada anggota FDAP dan APSAE terkait tridarma perguruan tinggi, perekrutan mahasiswa, pemberian beasiswa, penyediaan fasilitas layanan, pengembangan SDM dan pemanfaatan asset dan layanan UT untuk semakin mempercepat proses pengembangan kurikulum nasional tersebut.