Seminar Nasional Fraud Awareness Week and Hakordia 2023 merupakan agenda kegiatan seminar kolaborasi antara Program Studi Akuntansi FEB Universitas Terbuka (UT) dan ACFE Indonesia Chapter serta Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Banten. WebNas kembali memberikan pemahaman dan pencerahan perkembangan akuntansi, kali ini dengan konsep permasalahan kecurangan (fraud) di lingkungan sektor privat dan publik merupakan konsep penting untuk mengajak semua pihak membangun awareness anti fraud yang akan berdampak meningkatnya pemerataan kualitas hidup ekonomi masyarakat. WebNas ini mengusung tema : “Implementasi Anti-Fraud Strategy di Sektor Privat dan Publik”. Acara ini dilaksanakan secara hybrid pada hari Sabtu, 25 November 2023 di Wisma 1 Ruang Pinus Lantai 2 Universitas Terbuka yang dihadiri oleh para mahasiswa, anggota muda IAI Banten, dosen, para praktisi maupun masyarakat umum serta secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan live streaming di YouTube UT TV.
Dalam rangka meminimalisir risiko penipuan dan korupsi, seminar ini menghadirkan Dr. Hery Subowo, S.E., M.P.M., Ak., C.A., C.I.A., C.F.E., ASEAN C.P.A., Presiden ACFE Indonesia Chapter, Ketua Kompartemen Akuntan Sektor Publik (KASP) IAI Periode 2023-2027, serta Auditor Utama Investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI sejak tahun 2020, dan Yogi Anandaru Sunarko, Manager Internal Control & Compliance di Pertamina Hulu Rokan, sebagai pembicara utama.
Dalam konteks peringatan International Fraud Awareness Week (13-18 November 2023) dan Hari Anti Korupsi Sedunia (9 Desember 2023), kolaborasi antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka, ACFE Indonesia Chapter, dan Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Banten memperkuat upaya pencegahan dan pendeteksian fraud. Seminar ini bertujuan memberikan pandangan holistik serta memfasilitasi pertukaran pengetahuan antara para profesional dan akademisi terkait di Indonesia.
“Dari tahun 2006 hingga 2021, opini audit di Indonesia mencatat peningkatan positif dengan hampir 95% meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Namun, indeks korupsi Indonesia relatif tinggi dibandingkan beberapa negara tetangga,” tambah narasumber. Data dari Global Fraud Survey 2020 juga menunjukkan adanya dominasi pelaku korupsi dari gender laki-laki, dengan korupsi tertinggi terjadi di instansi pusat.
Untuk mencegah indikasi kecurangan dalam laporan keuangan, ada 9 aspek yang harus diperhatikan, termasuk relevansi, materialitas, keandalan, kejelasan penyajian, kejujuran, netralitas, kehati-hatian, pembandingan, dan kelengkapan penyajian keuangan. Strategi BPK dalam mencegah korupsi berfokus pada deteksi sebelum, saat, atau setelah terjadi fraud dengan implementasi Fraud Control Plan (FCP) yang memiliki tiga pilar utama.
Webinar ini diharapkan menjadi langkah proaktif dalam mengedukasi dan meminimalisir jumlah kasus fraud, tersangka korupsi, serta kerugian organisasi baik di sektor swasta maupun publik.