Tangerang Selatan, Kamis, 06 Februari 2025 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka (FEB-UT) menyelenggarakan pelatihan bertajuk Pengembangan Mata Kuliah Berbasis Kasus sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang lebih kontekstual dan aplikatif. Acara ini berlangsung pada Kamis, 06 Februari 2025 di Gedung Serbaguna Universitas Terbuka, dengan dihadiri oleh dosen dan akademisi.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dosen dalam merancang dan mengembangkan mata kuliah berbasis kasus (case-based learning), sebuah pendekatan pembelajaran yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan daya analisis, pemecahan masalah, dan pemahaman mahasiswa terhadap dunia nyata.
Dalam sambutannya, Ibu Kurnia Endah Riana, S.E., M.Com. , selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka, menyatakan bahwa metode pembelajaran berbasis kasus sangat relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Kemudian, acara ini juga menghadirkan narasumber ahli, Dr. Leo Aldianto, M.B.A, M.SAE. dari Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB), yang berbagi pengalaman dan wawasan tentang strategi terbaik dalam mengembangkan studi kasus yang efektif. Kemudian, Pengenalan narasumber dilakukan oleh Adam Sudaryanto, S.E., M.B.A selaku moderator acara pelatihan pengembangan mata kuliah berbasis kasus di FEB Universitas Terbuka. Pelatihan ini merupakan bagian dari program pengembangan akademik di FEB-UT yang berkelanjutan, dengan harapan dapat terus meningkatkan kualitas lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Dalam paparan Dr. Leo Aldianto, M.B.A., M.SAE sebagai narasumber, beliau membahas poin-poin utama, meliputi:
- Definisi Studi Kasus
Dr. Leo Aldianto menjelaskan bahwa kasus atau studi kasus didefinisikan sebagai record atau jejak rekam atas isu-isu bisnis yang pernah dihadapi oleh eksekutif atau tokoh-tokoh perusahaan yang berkaitan dengan fakta, gosip, situasi, penunjang keputusan, untuk menentukan tindakan tokoh-tokoh pada perusahaan. Dalam hal ini, karakteristik studi kasus ialah adanya isu yang signifikan, kecukupan informasi, tidak ada kesimpulan objektif, dan organisasi non-linear.
- Metode Case Based Teaching kepada mahasiswa
Dr. Leo Aldianto mengungkapkan bahwa pembelajaran di kelas perlu menerapkan metode meta learning, yaitu sebelum kelas dimulai, mahasiwa telah menyiapkan pembelajaran sebelum kelas dimulai dengan membaca atau mendalami materi. Case-based teaching adalah metode pengajaran yang menggunakan studi kasus nyata atau simulasi untuk membantu siswa memahami konsep dan menerapkan pengetahuan dalam situasi praktis. Metode ini mendorong pemikiran kritis, analisis, dan diskusi kelompok. Case based Teaching juga memberikan manfaat kepada mahasiswa dalam meningkatkan keahlian dalam berbicara (speaking), berpikir (thinking), melakukan wawancara (doing interview), dan pemecahan permasalahan (solve problems).
- Pemecahan Permasalahan dengan metode Design Thinking
Dr. Leo Aldianto membahas bahwa proses pemecahan masalah yang berfokus pada pengguna atau user, yang melibatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan solusi baru dengan menggunakan pendekatan manusia sebagai pusat pada penggunaan alat dan cara berpikir. Beliau menyampaikan pengalaman belajar yang baik bagi mahasiswa ialah dapat menerapkan 20% pembelajaran teori, 20% pembelajaran kasus, dan 60% pembelajaran projek. Dalam penerapannya, terdapat tahapan-tahapan design thinking, meliputi:
- Empati: cara memahami pengguna dan konteks melalui observasi guna mendapatan wawasan terhadap kebutuhan dan masalah yang dihadapi
- Definisi: cara mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang ingin diselesaikan berdasarkan wawasan yang diperoleh.
- Ideasi: cara menghasilkan berbagai ide dan solusi yang potensial untuk masalah dan kebutuhan yang terdefinisikan.
- Prototipe: cara membuat versi awal dari usulan atas kebutuhan dan permasalahan yang diusulkan melalui ide-ide yang tercipta.
- Uji: menguji keseluruhan prototipe untuk mendapatkan evaluasi dalam melihat keefektifan ide yang dibuat.
Dalam kegiatan ini, narasumber menjelaskan bahwa kemampuan pengajar dalam memilih kasus bagi mahasiswa merupakan aspek yang utama. Hal ini untuk menentukan aspek apa yang perlu mahasiswa pahami dan menjadi kajian penting bagi proses pembelajaran metode case based learning. Terakhir, kegiatan pelatihan case based learining ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan sertifikat penghargaan dan cinderamata kepada narasumber oleh Ibu Dr. Meirani Harsasi, S.E., M.Si selaku Dekan FEB Universitas Terbuka.
Besar harapan dari acara Pelatihan Pengembangan Mata Kuliah Berbasis Kasus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka (FEB-UT), meliputi:
- Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Dengan pelatihan ini, diharapkan dosen FEB dapat mengadopsi metode pembelajaran berbasis kasus (case based learning) yang lebih interaktif, aplikatif, dan relevan.
- Meningkatkan Kompetensi Dosen
Dosen diharapkan mampu merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan studi kasus dalam pengajaran sehingga mahasiswa lebih memahami teori dari contoh nyata.
- Membantu Mahasiswa Mengembangkan Pemikiran Kritis
Melalui studi kasus, mahasiswa lebih terlatih dalam berpikir analitis, solutif, dan aktif dalam pengambilan keputusan berdasarkan contoh kasus yang dihadapi.
- Menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan industry
Dengan adanya studi kasus yang relevan, materi kuliah dapat lebih mencerminkan dinamika dan tantangan di dunia kerja sehingga mahasiswa lebih siap dalam menghadapi persaingan di pasar tenaga kerja.
- Mendorong Inovasi dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Sebagai universitas yang menerapkan sistem pendidikan Terbuka dan jarak jauh, FEB UT diharapkan dapat mengembangkan pendekatan pembelajaran berbasis kasus yang dapat diadaptasi secara efektif dalam sistem daring.
Melalui pelatihan ini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan mencetak lulusan yang siap bersaing di era digital dan globalisasi.