[Tangerang Selatan, 24 Mei 2023] – Program Studi S1 Akuntansi Keuangan Publik (Prodi S1 AKP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka (FEB-UT) menggelar workshop review kurikulum yang kedua, dalam rangka menyelaraskan kurikulum Prodi S1 AKP dengan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Wisma 3 UT selama 2 hari (23/05/2023-24/05/2023)
Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FEB-UT, Ibu Dr. Meirani Harsasi, S.E., M.Si dengan narasumber Ibu Ratna Marta Dhewi, SE., M.Acc. Ak. (Ketua Prodi S1 AKP-UT), Wakil Ketua BPK RI, Bapak Dr. Agus Joko Pramono, M.Acc., Ak., CA., CSFA., CPA., CFrA., QGIA., CGCAE (perwakilan dunia usaha dan industri), Ibu Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, M.Si., Ak., CA., ACPA dari Universitas Padjajaran Bandung (perwakilan profesi akuntansi), dan Bapak Prof. Irwan Taufik Ritonga, Ph.D dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (perwakilan pakar sektor publik). Selain itu, workshop review kurikulum ini juga dihadiri oleh Prof. Ali Muktiyanto, SE., M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Umum UT yang juga merupakan dosen pada Prodi S1AKP. Seluruh dosen Prodi S1 AKP dan Prodi S1 Akuntansi pun turut mengikuti kegiatan ini secara luring dan daring.
Prof. Ali Muktiyanto, SE., M.Si menyampaikan tujuan Prodi S1 AKP didirikan sebagai suatu simbol sekaligus akselerator tata kelola sektor publik untuk menghasilkan praktik baik di sektor publik. Sebagai terobosan pendidikan yang secara cepat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, UT mengakomodasinya dengan menggunakan sistem Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) yang didukung dengan teknologi pembelajaran terkini. Kegiatan revieu kurikulum merupakan kegiatan rutin 5 tahunan yang dimaksudkan agar Prodi S1 AKP semakin menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan memberikan pemahaman bahwa Akuntansi Publik sama pentingnya dengan Akuntansi Bisnis. Bahkan Akuntansi Publik sebenarnya memiliki makna yang lebih luas terutama dalam bidang akuntabilitas publik. Walaupun suatu instansi tidak menggunakan dana yang berasal dari APBN atau APBD tetap bisa dikategorikan sebagai instansi atau organisasi publik selama dana atau equity yang dikelolanya berasal dari dana masyarakat. Pandangan ini juga didukung oleh para pakar yang menyatakan bahwa akuntansi swasta dan akuntansi publik tidak bisa didikotomikan. Mereka juga meyakini UT unggul sebagai institusi pembelajaran jarak jauh, yang mencakup keunggulan, keberlanjutan, dan kontribusi global. Mereka melihat ada karakteristik unik dari Prodi S1 AKP UT yang membedakannya dengan program studi lainnya.
Workshop ini memberikan platform yang sangat baik untuk pertukaran ide dan pandangan mengenai pengembangan kurikulum, tren industri, dan tantangan yang muncul dalam bidang akuntansi keuangan publik. Workshop ini memberikan kesempatan bagi para dosen Universitas Terbuka untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian mereka guna lebih mempersiapkan mahasiswa dan lulusannya dalam menghadapi tuntutan dinamis dalam profesi ini.
Setelah kegiatan workshop selesai, para pakar memberikan jejak ilmu untuk dibagikan kepada para mahasiswa UT khususnya mahasiswa Prodi S1 AKP yang diabadikan melalui rekaman Bahan Ajar Interaktif dan tutorial TV yang dapat disaksikan pada UTTV.