The Pre-Public Sector International Conference

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka telah diberi kepercayaan untuk menjadi tuan rumah sebuah konferensi internasional yang prestisius. Universitas Terbuka (UT), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia bersama dengan Local Finance Association (LOFA) Korea Selatan telah mengadakan konferensi yang bertajuk The Pre-Public Sector International Conference dengan tema “Accountability and Social Capital in Local Finance“.

Pertemuan tersebut diadakan di Pullman Bali Legian Beach pada Senin sampai Selasa, 4-5 Maret 2024, dengan dihadiri oleh sejumlah pembicara dari luar negeri serta puluhan peserta.

Dr. Ivanovich Agusta, Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, menyatakan bahwa kerja sama antara pihaknya, Universitas Terbuka, dan LOFA bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang keuangan mikro dan kecil, terutama di lingkungan masyarakat desa.

Kerja sama ini meliputi penyelenggaraan konfrensi internasional seperti yang berlangsung hari ini, pelatihan untuk pengurus Bumdes di desa-desa, dan berbagai kegiatan lainnya. Harapannya, hasil dari kerja sama ini akan memperbaiki kebijakan ekonomi desa terutama dalam hal keuangan mikro dan kecil.

Prof. Ojat Darojat M.Bus. Ph.D., Rektor Universitas Terbuka, mengapresiasi terselenggaranya konferensi ini, menyatakan bahwa melalui konferensi ini kita dapat memperkaya wawasan tentang akuntabilitas dan membangun kepercayaan masyarakat dalam pengelolaan keuangan di tingkat lokal.

Dr. Lee In-Jae, CEO dari LOFA, menambahkan bahwa konferensi ini memberikan kesempatan bagi para professor dan para akademisi yang hadir untuk berbagi praktik terbaik dan solusi dalam menciptakan sistem keuangan yang transparan dan partisipatif. Selain itu, konferensi ini juga menjadi platform untuk LOFA mempromosikan kemitraan internasional dalam memperkuat akuntabilitas dan modal sosial dalam pengelolaan keuangan publik.

Konferensi ini dihadiri oleh profesor dan akademisi dari berbagai negara, termasuk Korea Selatan, Malaysia, Saudi Arabia dan negara-negara lainnya.

Melalui kerja sama ini, diharapkan akan tercipta perbaikan yang signifikan dalam tata kelola keuangan lokal serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pengelolaan keuangan publik di tingkat lokal.