Turut Memeriahkan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia), Jurusan Akuntansi-FE Gelar Webinar Nasional: Pencegahan dan Pendeteksian Fraud dalam Perspektif Financial Criminology

Pada hari Minggu, tanggal 5 Desember 2021 Jurusan Akuntansi-Fakultas Ekonomi, kembali mengadakan webinar nasional ke-4 yang mengangkat tema: “Pencegahan dan Pendeteksian Fraud dalam Perspektif Financial Criminology”. Hal ini merupakan salah satu bentuk partisipasi Jurusan Akuntansi-FE UT dalam rangka memeriahkan Hakordia yang jatuh pada tanggal 9 Desember 2021. Terlebih lagi, hal ini merupakan salah satu wujud kepedulian Jurusan Akuntansi-FE UT, dalam mengimplementasikan visi dan misinya untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi dari sudut pandang praktisi dan akademisi secara lebih luas.

Webinar ini diikuti dari oleh berbagi kalangan mulai dari mahasiswa, alumni UT, akademiki dan praktisi sebanyak 856 peserta terdaftar; 386 peserta yang mengikuti kegiatan webinar melalui zoom dan 1.482 peserta yang menyaksikan melalui UT TV pada saat penayangan live streaming webinar pada Pukul 09.00-12.00 WIB yang diperpanjang sampai Pk. 12.30 WIB karena antusias dari para narasumber dan peserta untuk menggali pemahaman seputar pencegahan dan pendeteksian fraud. Webinar ini terselenggara atas dukungan dan kerjasama para sposor dari: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Association of Public Sector Accounting Educators (APSAE), Universitas Mercubuana, STEI Indonesia-Jakarta, Center for Public Accountability (CPA)-Universitas Kristen Satya Wacana dan Universitas Riauyangmengerakan para mahasiswanya untuk turut menimba ilmu pengetahuan melalui webinar ini dan memberikan berbagai hadiah menarik untuk para peserta webinar dalam rangka semakin memeriahkan webinar ini.

Acara ini diawali dengan sambutan dari Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum sekaligus Plt Dekan FE UT, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, SE., M.Si. dan Ketua Jurusan Akuntansi FE UT, Dr. Hendrian, S.E., M.Si. Para narasumber yang dihadirkan berasal dari praktisi maupun akademisi yaitu Bapak Dr. Maliki Heru Santoso, M.B.A, CRMA., Ak, CA, FCMA, CGMA, QIA, CFrA, CIPSAS-Dewan Pengurus Nasional IAI; Bapak Mohamad Mahsun, SE., M.Si. Ph.D, Ak dari Kantor Akuntan Publik MNK dan The executive of Association of Public Sector Accounting Educators (APSAE); dan Bapak Hendy Yogi Prabowo, S.E., M.ForAccy., Ph.D-Direktur Pusat Studi Akuntansi Forensik Universitas Islam Indonesia. Pemaparan dari para narasumber ini dipandu oleh Ketua Program Studi Akuntansi Keuangan Publik FE-UT, Ibu Ratna Marta Dhewi, S.E., M.Acc., Ak.

Dalam sambutannya Prof. Dr. Ali Muktiyanto, SE., M.Si menjelaskan bahwa dalam akuntansi, dikenal ada dua jenis kesalahan yaitu kekeliruan yang mengandung unsur ketidaksengajaan dan kekeliruan yang mengandung unsur kesengajaan atau yang dikenal dengan istilah fraud. Lebih jelas lagi Fraud adalah tindakan curang yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan diri sendiri, kelompok, atau pihak lain (perorangan, perusahaan atau institusi). Terjadinya suatu fraud disebabkan oleh beberapa alasan dan faktor yang mempengaruhinya seperti Fraud triangle ataupun fraud pentagon. Lebih lanjut, fraud atau pun financial crime tidaklah hanya sebatas pada korupsi saja. Ada berbagai macam fraud seperti penyimpangan atas asset dan kecurangan atas laporan keuangan (markup dan markdown). Sedangkan Kriminologi adalah ilmu yang mempelajari kejahatan, yang lazimnya mencari sebab-sebabnya hingga timbulnya kejahatan dan cara menghadapi kejahatan dan tindakan/reaksi yang diperlukan. Sehingga jika dihubungkan dengan kata Financialnya, menjadi Financial criminology yang berarti ilmu yang mempelajari perilaku dan kejahatan dibidang keuangan.

Lebih lanjut Dr. Hendrian, S.E., M.Si menyatakan bahwa webinar ini merupakan moment yang langka karena dapat menghadirkan 3 praktisi dan akademisi dibidang pemeriksaan fraud (Fraud Examiners) sekaligus, dari sudut pandang sektor privat dan sektor publik. Selain itu Dr. Hendrian, S.E., M.Si juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para sponsor dan panitia atas terselenggaranya kegiatan webinar ini dan berharap Jurusan Akuntansi-FE UT dapat terus berbakti bagi negeri melalui kegiatan-kegiatan webinarnya. 

Webinar ini menjadi sangat menarik dan penting untuk diketahui oleh para generasi muda dan masyarakat luas, karena di webinar ini dibahas salah satu jenis fraud yang jumlah kejadiannya relatif kecil dari pada 2 jenis fraud lainnya (penyalahgunaan asset dan korupsi) namun memiliki dampak yang paling besar yaitu kecurangan atas laporan keuangan, peran IAI selaku organisasi profesi akuntan dalam kegiatan pendeteksian dan pencegahan fraud, pentingnya fraud risk assessment untuk mengidentifikasi adanya fraud sejak dini selain itu keperilakuan para pelaku fraud pun turut dibahas. Ada konsep ada best practice, dan semua tentang Pencegahan dan Pendeteksian Fraud dalam Perspektif keilmuan perilaku bisnis yang curang telah dibahas dalam webinar ini

Diakhir sesi pemaparan ketiga narasumber memberikan pesan dan kata-kata optimisnya kepada seluruh peserta webinar terutama generasi muda dan para akuntan-akuntan muda, untuk berperan aktif untuk meminimalisir fraud melalui kesadaran mengenai pentingnya menanamkan jiwa anti fraud sejak dini, dimulai dengan hal-hal yang kecil, misalnya untuk para mahasiswa untuk tidak melakukan plagiarism (Dr. Maliki Heru Santosa, MBA., CRMA.,Ak., CA., FCMA., CGMA., QIA., CFrA., CIPSAS); perilaku tidak mematuhi prinsip adalah awalan dari sebuah fraud, maka jangan sekali-kali membuat diskresi/ pembenaran-pembenaran/pengecualian-pengecualian untuk tidak mematuhi prinsip karena sebetulnya itu adalah awal dari sebuah fraud (Mohamad Mahsun, S.E., M.Si, Ak, CA, CPA, CFrA, CertIPSAS, , Ph.D.); lebih lanjut lagi, Bapak Hendy Yogi Prabowo, S.E., MForAccy., Ph.D menekankan bahwa akuntansi sudah memiliki filosofi yang sangat bagus, yaitu kejujuran dan akuntanbilitas yang merupakan pondasi yang paling penting untuk menjadi seorang akuntan yang professional. Akuntan yang baik itu adalah akuntan yang menyampaikan informasi yang sejujurnya sehingga tidak manipulatif, tidak melaporkan sesuatu yang tidak terjadi agar kinerja terlihat bagus. Fraud dilakukan oleh orang-orang yang berfikir jangka pendek, menurut penelitian perusahaan-perusahaan yang memiliki karyawan yang memiliki etika yang lebih tinggi dalam jangka panjang mendapatkan profit yang lebih bagus, dan bertahan untuk survive dalam jangka panjang. Ada harga mahal yang harus dibayar oleh para pelaku fraud yaitu rusaknya image diri dan sulitnya mendapat kepercayaan dikemudian hari.  

Webinar ini dapat disaksikan secara berulang untuk memperoleh pemahaman mendalam, melalui siaran ulang yang dapat disaksikan pada Youtube UT TV: https://sl.ut.ac.id/webinar4-FEUT-UTTV